Pekerja menata tabung gas elpiji 3 kilogram di Depot and Filling Station LPG Pertamina Plumpang, Jakarta, Selasa (3/11). Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja berharap sekitar 20 persen konsumen gas elpiji bersubsidi tiga kilogram dapat beralih ke elpiji 5,5 kilogram nonsubsidi agar subsidi dapat dialihkan ke infrastruktur, kesehatan, dan lainnya. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./pd/15

Jakarta, Aktual.com – Empat stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE) di wilayah terdampak bencana telah memasok ratusan ribu elpiji ke Sulawesi Tengah Data Pertamina  menujukkan bahwa ke empat SPPBE tersebut yakni SPPBE Muhsans Putra Arba Mandiri, SPPBE Prima Sentosa Alam Lestari, SPPBE Gema Palu dan SPPEK Putra Argam Mandiri.

Keempat SPPBE ini telah menyalurkan lebih dari 100 ribu tabung elpiji sejak 3 Oktober 2018 hingga Rabu (10/10) ke wilayah Palu, Donggala, dan Sigi serta wilayah sekitarnya seperti Parigi Moutong dan Poso.

“Sebanyak 106.766 tabung LPG disalurkan dari empat SPPBE ini, yakni terdiri dari 101.360 tabung elpiji subsidi (3 Kg) dan 5.406 tabung non subsidi (Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg),” jelas Unit Manager Communication dan CSR Pertamina Marketing Operation Region VII Roby Hervindo, Kamis (11/10).

Dari 101.360 tabung elpiji subsidi tersebut, sebanyak 80 ribu tabung disalurkan untuk operasi pasar di Palu, Donggala dan Sigi. Sedangkan sisanya disalurkan ke pangkalan-pangkalan wilayah lain seperti Parigi Moutong dan Poso.

Roby menjelaskan, pemulihan SPPBE dilakukan secara bertahap dimulai dari tanggal 3 Oktober 2018 lalu. Mengingat keempat SPPBE tersebut juga terdampak bencana yang terjadi, mulai dari kerusakan sedang hingga berat. Per hari Senin lalu, (08/10), seluruh SPPBE sudah bisa beroperasi normal.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid