Petugas menggunakan sepeda memeriksa Kilang RU (Unit Pengolahan) V Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (14/4). Melalui program "Refinery Deveploment Master Plan", Pertamina akan meningkatkan kapasitas Kilang RU V dari 260 MBSD (ribu barel per hari) menjadi 360 MBSD. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/16.

Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina (persero) mengklaim memiliki potensi tambahan revenue hingga USD1,33 Milliar pada tahun 2016 dari pengolahan kilang yang dilakukan oleh Direktorat Pengolahan.

Direktur Pengolahan Pertamina, Rahmat Hardadi menuturkan target pencapaian revenue ini meningkat dari tahun lalu dan diprediksi akan memberi kontribusi hampir 50 persen pada keuntungan perusahaan.

“Tahun 2015 hanya USD956 juta atau sekitar 34 persen dari seluruh keuntungan Pertamina, namun pada tahun ini dari pengolahan optimis bisa menyumbang 49 persen, ini bisa dilihat dari kuartal I realisasi revenue yang didapatkan sudah USD445 juta,” kata Rahmat saat melakukan konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Selasa (28/6).

Kemudian ungkapnya, untuk pencapaian kuartal I 2016 ini jauh melebih apa yang didapatkan dari pengolahan pada tahun 2014 yang hanya mencapai USD 326 juta. Salah satu pemicunya adalah mulai beroperasinya RFCC Cilacap serta TPPI Tuban.

Rahmat meyakini revenue akan terua meningkat seiring dengan selesainya beberapa proyek pembangunan kilang yang saat ini tengah dikejar Pertamina, seperti Kilang Cilacap, Tuban, Balikpapan, serta Balongan. Selain dapat meningkatkan kapasitas kilang Indonesia juga ditargetkan sudah tidak akan impor minyak di tahun 2023.

“Target kita dengan selesainya beberapa proyek kilang kapasitas kilang kita akan meingkat menjadi 2 juta bph,” tandas Rahmat. (Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka