Jakarta, Aktual.com — Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang memprediksi permintaan (demand) konsumsi elpiji akan terus mengalami peningkatan hingga 2025. Bahkan, kenaikan permintaan tersebut bisa mencapai angka 3,7 juta ton, dari yang sekarang mencapai 6,5 juta ton menjadi 10,2 juta ton.

“Di sisi elpiji terlihat permintaan kami cuma 6,5 juta ton kapasitas timbun. Yang 2025 itu sebanyak 10,2 juta ton,” kata Bambang di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (25/11).

Menurutnya, hal itu akan terjadi apabila tidak ada inisiatif pengereman konsumsi gas elpiji mengingat belum marak dikembangkannya energi alternatif, seperti gas kota dan penggunaan biomassa.

“Kalau tidak ada kebutuhan yang mengerem, misalnya adanya energi alternatif seperti gas kota dan ekspansif, atau kemudian menggunakan biomassa. Itu permintaan akan naik terus,” ujar dia.

Terlebih, lanjut dia, pekerjaan paling berat lainnya terhadap pelonjakan konsumsi elpiji adalah keterbatasan storage yang dibutuhkan. Storage saat ini hanya berkapasitas 0,21 juta ton padahal yang dibutuhkan mencapai 1,08 juta ton.

“Ini PR yang paling berat di elpiji adalah storage kita sangat rendah. Yang ada floating storage. Oleh karena itu kami akan dorong pembangunan storage. Sisa-sisa aset yang ditinggalkan seperti Arun dan sebagainya,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka