Jakarta, Aktual.com — Menghadapi masa Ramadhan dan Lebaran, PT Pertamina (persero) melakukan kebijakan penambahan stok Bahan Bakar Minyak, LPG maupun Avtur untuk mengatasi melonjaknya kebutuhan. Bahkan untuk memenuhi impor BBM tersebut, pertamina butuh uang dollar AS hingga USD500 juta.

Informasi yang diterima Aktual menyebutkan bahwa ada kegagalan produksi di kilang karena ada kesalahan dan terlalu rendahnya spesifikasi produksi avtur sehingga menyebabkan stok avtur berkurang. Vice Presiden Communication Pertamina Wianda Pusponegoro berkilah bahwa kendala operasional telah teratasi.

“Kondisi operasional tersebut telah diantisipasi sehingga tidak mengganggu volume nasional,” ujar Wianda kepada Aktual di Jakarta, Jumat (19/6).

Pertamina telah menambah 10 persen stok avtur selama ramadhan dari rata-rata harian 11.534 KL menjadi 12.701 KL. Sehingga stok avtur bisa bertahan hingga 26 hari atau 311.000 KL. Ketika dikonfirmasi terkait stok avtur di bandara Soeta dan Bali menipis hingga tersisa satu hari, Wianda menyebutkan bahwa stok masih aman, cukup untuk 26 hari.

“Kami pantau stok avtur masih normal sekitar 26 hari,” tambahnya.

Untuk diketahui, guna meningkatkan cadangan ketahanan energi nasional Pertamina menaikkan stok Avtur 10% dari rata-rata harian 11.534 KL menjadi 12.701 KL. Sedangkan, LPG naik 4% dari rata-rata harian normal 19.793 metrik ton (MT) menjadi 20.517 MT. Sedangkan Solar justru turun menjadi 11% dari rata-rata harian normal 37.228 KL menjadi 33.250 KL.

Sedangkan untuk memastikan ketahanan stok selama periode tersebut juga sudah dipersiapkan Pertamina. Stok Premium disiapkan untuk 19 hari atau 1,44 juta KL, Solar 22 hari (1,4 juta KL), Avtur 26 hari (311.000 KL), Pertamax 26 hari (178 KL), Pertamax Plus 37 hari )11,700 KL), dan LPG 17 hari (287.000 matrik ton).

Artikel ini ditulis oleh:

Eka