Jakarta, Aktual.co — Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan, pihaknya memastikan bahwa stok elpiji hingga saat ini masih dalam konsidi aman. Pasalnya, meski stok di darat milik Pertamina hanya empat hari dikarenakan kapasitasnya yang terbatas, tetapi stok nasional masih 11 hari.
“Kami mengupayakan di floating storage. Tetapi kalau floating storage di laut sering terkendala dengan cuaca,” kata Bambang di Kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis malam (26/2).
Sementara itu, dalam rangka mengatasi masalah kelangkaan elpiji 3 kg atau gas melon yang tengah terjadi, Pemerintah juga akan mulai memasarkan gas melon di SPBU-SPBU dengan harga Rp16.000 per tabung. Untuk tahap awal, Pemerintah akan menyebar elpiji tersebut di SBPU wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
Menurutnya, penjualan elpiji di SPBU ini merupakan langkah lain selain melakukan operasi pasar guna memastikan bahwa elpiji 3 kg ini tersedia di outlet resmi Pertamina.
“Di luar kami operasi pasar, juga dijual di SPBU. SPBU ini bukan pangkalan tetapi merupakan toko saja dari Pertamina dengan harga HET (harga eceran tertinggi),” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh: