Jakarta, Aktual.com — Meningkatkannya aktivitas masyarakat sepanjang bulan ramadhan, tentu diiringi dengan meningkatkan volume konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM), hal ini menjadi kegelisahan masyarakat akan kelangkaan BBM dalam bulan ibadah nanti.

Namun pihak PT Pertamina berupaya menyatakan bahwa Perusahaan BUMN itu siap dan telah melakukan antisipasi menghadapi kenaikan konsumsi BBM sepanjang bulan puasa dan Lebaran tahun ini.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro menyatakan kenaikan konsumsi BBM diperkirakan akan terjadi selama masa H-15 hingga H +15 Lebaran sebesar 15 persen.

“Konsumsi perhari biasanya 71.906KL naik menjadi 82.496 KL” kata Wianda saat konferensi pers di kantor Pertamina ,Jakarta pada Jumat (3/6).

Lebih lanjut Wianda juga menjelaskan bahwa dari data yang ada Pertamina memperkirakan peningkatan yang cukup signifikan juga akan terjadi pada konsumsi Bahan Bakar Khusus (BBK)

“Pertamax konsumsi diproyeksikan meningkat 17 persen menjadi 12.000 KL, sementara Pertalite juga melonjak hingga 43 persen menjadi sebanyak 10.200 KL” tambahnya.

Sementara untuk LPG saat ini sudah mulai terjadi peningkatan permintaan.
“Khusus untuk LPG kita sudah siapkan penambahan stock sejak seminggu sebelum  bulan puasa karena kan jangka waktu pemakaian LPG lebih panjang tidak seperti bahan bakar” ujar Dia.

Selain itu, Penurunan konsumsi selama bulan puasa dan menjelang lebara diperkirakan akan terjadi pada solar sekitar 12 persen dari rata-rata konsumsi sebesar 35.173 KL menjadi 31.118 KL.

“Solar justru turun dipicu oleh pelarangan melintas bagi truk-truk besar pengangkut barang non pangan menjelang lebaran nanti serta penurunan konsumsi di sektor industri karena libur lebaran,” pungkasnya.

Diketahui dari data Pertamina bawa saat ini persediaan stock premium cukup untuk 17 hari, solar 28 hari, avtur 25 hari, LPG Pertamax 25 hari, Pertalite 7 hari dan LPG memiliki stock yang cukup hingga 17 hari.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka