pertamina ep
pertamina ep

Tarakan, Aktual.com – PT Pertamina Foeld Bunyu menambah pasokan gas kepada PT PLN Tarakan, Kalimantan Utara dari dua juta kaki kubik per hari menjadi empat juta kaki kubik perhari sejak Kamis (25/8).

Penambahan terus dilakukan secara bertahap hingga mencapai 5-6 juta kaki kubik per hari (milion standart cubik per day) setelah dilakukan berbagai upaya dengan kerja keras menemukan dua sumur gas dalam jangka waktu hanya dua hari, jelas Tri Sasongko, Field Manager PT Pertamina EP Bunyu melalui siaran persnya, Sabtu (27/8).

Berkurangnya pasokan gas ke PT PLN Tarakan yang memanfaatkan mesin pembangkit listrik berbahan bakar gas milik PT Idec itu dari 5-6 mmbtu menjadi 2 mmbtu menyebabkan terjadinya pemadaman listrik secara bergantian selama beberapa hari terakhir.

Ia mengaku, biasanya eksplorasi gas yang dilakukan selama ini membutuhkan waktu hingga sepekan baru mampu menemukan gas namun kali ini dengan melakukan penggalian pada sumur-sumur tua hanya membutuhkan waktu dua hari saja.

“Sebenarnya jangka waktu yang dibutuhkan untuk menemukan gas hingga sepekan namun kali ini hanya dua hari. Makanya penurunan pasokan gas ke pembangkit listrik Kota Tarakan sempat drop hingga mampu pada dua mmbtu saja yang menyebabkan terjadinya pemadaman listrik bergiliran,” terang Tri Sasongko.

Untuk percepatan pemenuhan gas terhadap pembangkit listrik di daerah itu, PT Pertamina akan melakukan eksplorasi sumur-sumur tua ditambah penggalian dua sumur baru di Pulau Bunyu tersebut.

Dia juga menyampaikan bahwa PT Pertamina Field Bunyu saat ini telah memiliki 47 sumur gas sehingga diharapkan kebutuhan 5-6 mmbtu setiap hari dapat dipenuhi dalam waktu secepatnya agar pelayanan listrik bagi masyarakat lebih maksimal.

Secaras terpisah, Manager Teknik PT PLN Kota Tarakan, Roni membenarkan bahwa PT Pertamina Bunyu telah menambah pasokan gas sebesar 2 MMSCFD lagi sejak dua hari lalu maka pasokan saat ini telah mencapai 4 MMSCFD.

Meskipun demikian, dia mengatakan, belum menjamin Kota Tarakan terbebas dari pemadaman listrik disebabkan kebutuhan listrik di daerah itu mencapai 40-41 mega watt (MG) sementara beban yang tersedia hanya 29 MW.

Artikel ini ditulis oleh: