Jakarta, Aktual.com — PT Pertamina (Persero) menargetkan kilang PT Trans Pacific Petroleum Indotama di Tuba, Jawa Timur memproduksikan bahan bakar minyak mulai Oktober 2015.

“Kami targetkan kilang TPPI ‘start up’ (mulai jalan) pada akhir September 2015, sehingga bisa berproduksi pada Oktober 2015 untuk memenuhi kekurangan kebutuhan BBM,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro di Jakarta, Minggu (13/9).

Menurut Wianda, kapasitas produksi awal kilang TPPI akan dimulai pada level 20.000 barel BBM per hari.

“Kapasitas produksi nantinya akan ditingkatkan menjadi 50.000-55.000 barel per hari,” katanya.

Untuk pasokan bahan baku, ia meminta, pemerintah mengalokasikan kondensat bagian negara yang memang sesuai dengan spesifikasi TPPI.

Wianda juga menambahkan, rencana pengoperasian kilang TPPI tersebut sesuai arahan pemerintah kepada Pertamina setelah kunjungan Menteri BUMN Rini Soemarno ke kilang tersebut.

TPPI akan diarahkan memproduksi BBM jenis bensin yang porsi impornya masih tinggi.

Pertamina juga diminta mengambil alih pengelolaan TPPI.

Saat ini, kebutuhan BBM dalam negeri mencapai 1,5 juta barel per hari, sementara produksi kilang hanya 800 ribu barel per hari atau defisit 700 ribu barel per hari yang dipenuhi dari impor.

Dengan rencana produksi bensin TPPI mencapai 50 ribu barel per hari, maka bisa mengurangi kebutuhan impor BBM.

Khusus BBM jenis bensin, Indonesia masih mengimpor 70 persen kebutuhan nasional dan solar mencapai 30 persen.

Total impor kedua produk tersebut mencapai sekitar 80 ribu barel per hari.

Di luar itu, Pertamina akan melaksanakan program peningkatan kapasitas kilang atau “refinery development master plan” (RDMP) dari saat ini 820.000 menjadi 1,68 juta barel per hari atau naik sekitar 100 persen.

Sedangkan, pemerintah merencanakan pembangunan setidaknya dua kilang baru.

Dengan berbagai proyek tersebut, Indonesia diharapkan sudah mencapai swasembada produksi BBM setelah 2020.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan