Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina (Persero) menargetkan perolehan laba bersih pada 2015 sebesar 1,73 miliar dolar AS atau setara Rp22 triliun. Bahan rapat dengar pendapat Pertamina dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu (22/4) menyebutkan, perolehan laba tersebut sesuai revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015 yang masih menunggu persetujuan Kementerian BUMN.

Pada 2014, Pertamina mencatat laba bersih 1,51 miliar dolar, dengan demikian BUMN tersebut menargetkan kenaikan laba bersih 14,6 persen pada 2015 . Dalam bahan disebutkan, target pendapatan sesuai revisi RKAP 2015 adalah 49,93 miliar dolar AS, beban pokok penjualan 42,67 miliar dolar, beban usaha 3,62 miliar dolar, laba usaha 3,63 miliar dolar, dan EBITDA 5,76 miliar dolar.

Asumsi yang dipakai adalah harga minyak mentah Indonesia (ICP) 60 dolar AS per barel, kurs Rp12.500 per dolar, harga pasar (MOPS) premium 68,2 dolar per barel, MOPS solar 72,3 dolar per barel, dan harga kontrak Aramco (contract price Aramco/CPA) 571,9 dolar per metrik ton .

Disebutkan pula, setelah Januari dan Februari 2015 mengalami kerugian masing-masing 107 juta dolar dan 105 juta dolar, pada Maret meraih laba bersih 240 juta dolar. Dengan demikian, selama periode Januari-Maret 2015, Pertamina memperoleh laba 28 juta dolar AS.

Catatan lain, realisasi pendapatan selama triwulan pertama 2015 adalah 10,68 miliar dolar, beban pokok penjualan 9,68 miliar dolar, beban usaha 449 juta dolar, laba usaha 550 juta dolar, dan EBITDA 932 juta dolar. Sedang, realisasi ICP selama Januari-Maret 2015 adalah 51,1 dolar AS per barel, kurs Rp12.804 per dolar, MOPS premium 63 dolar per barel, MOPS solar 67,5 dolar per barel, dan CPA 465,1 dolar/metrik ton.

Pada 2014, realisasi pendapatan tercatat 70,65 miliar dolar, beban pokok penjualan 63,86 miliar dolar, beban usaha 2,16 miliar dolar, laba usaha 4,63 miliar dolar, dan EBITDA 5,84 miliar dolar. Realisasi ICP pada 2014 adalah 96,5 dolar AS per barel, kurs Rp11.878 per dolar, MOPS premium 106,4 dolar per barel, MOPS solar 111,8 dolar per barel, dan CPA 802,2 dolar per metrik ton

Artikel ini ditulis oleh: