Petugas memeriksa salah satu pipa di Kilang RU (Unit Pengolahan) V Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (14/4). Melalui program "Refinery Deveploment Master Plan", Pertamina akan meningkatkan kapasitas Kilang RU V dari 260 MBSD (ribu barel per hari) menjadi 360 MBSD. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/16.

Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina (Persero) menargetkan memulai pembangunan konstruksi kilang minyak baru (New Grass Root Refinery/NGRR) di Bontang, Kalimantan Timur pada 2019 untuk bisa diselesaikan pada 2023.

VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, di Jakarta, Selasa (25/10), mengatakan Pertamina sangat yakin bisa mempercepat proses persiapan birokrasi dan “site preparation” agar bisa mulai membangun konstruksi pada 2019 dan selesai pembangunannya pada 2023.

Namun Wianda menekankan Pertamina masih menunggu perubahan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau “Public+Private Partnership” (PPP) untuk bisa mengakselerasi pembangunan kilang tersebut.

“Sejauh ini statusnya masih public-private partnership dan kami belum dapat status penugasan khusus. Kami membutuhkan keputusan pemerintah, apakah bentuknya penugasan atau tetap KPBU atau PPP untuk mengakselerasi proyek kilang Bontang,” kata Wianda lagi.

Dia menjelaskan apabila status Pertamina dalam proyek kilang baru Bontang masih berskema KPBU akan membuat penetapan konsultan proyek tidak bisa dilakukan oleh Pertamina sendiri, melainkan harus ditetapkan oleh pemerintah.

Wianda menyebutkan Pertamina sudah memiliki investasi awal untuk NGRR Bontang berupa infrastruktur yang sangat vital dan lahan yang sudah ada pada area proyek.

“Keterlambatan proyek 75-80 persen adalah karena masalah lahan. Kami sudah punya 607 hektare luas area yang dimiliki Pertamina,” kata dia pula.

Rencananya kilang minyak di Bontang itu akan menghasilkan 300 ribu barel minyak per hari apabila sudah berjalan produksi.

Sedangkan jenis produk yang dihasilkan berupa gasoline 92, 95, 98, LPG, dan juga aviation turbine fuel.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan