Pontianak, Aktual.com – Pertamina Wilayah Kalimantan Barat menyatakan, masih banyak pelaku usaha seperti hotel, restoran maupun katering yang menggunakan elpiji subsidi di kawasan Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas, Provinsi Kalbar.
“Dari dua hari kami bersama tim gabungan, Satpol PP dan Disperindag dan UKM Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas menggelar razia, masih banyak ditemukan para pelaku usaha yang menggunakan elpiji subsidi yang merupakan haknya masyarakat tidak mampu dan usaha mikro,” kata Sales Branch Manager II, Pertamina Wilayah Kalbar, Avip Noor Yulian di Singkawang, Sabtu (15/8).
Bahkan, menurut dia, dari razia tersebut ditemukan sebuah pelaku usaha yang kedapatan menyimpan atau menggunakan elpiji subsidi yang jumlahnya puluhan tabung.
“Razia bersama tim gabungan kami gelar selama dua hari, yakni Rabu dan Kamis (12/8 dan 13/8) di Kota Singkawang, yang mencakup di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Singkawang Utara, Singkawang Barat, dan Singkawang Tengah,” ujarnya.
Dia menambahkan, razia di Singkawang, bahkan tim gabungan menemukan salah satu toko roti menyimpan sebanyak 38 tabung elpiji tiga kilogram.
Kemudian, razia gabungan juga dilakukan di Kabupaten Sambas, Kamis (13/8), yakni mencakup lima kecamatan, yakni Kecamatan Sambas, Teluk Keramat, Pemangkat, Tebas, dan Jawai.
“Temuan terbanyak di Kabupaten Sambas, dari satu rumah makan diperoleh sebanyak 24 tabung elpiji tiga kilogram,” ungkapnya.
Avip menambahkan, razia tersebut dilakukan agar elpiji subsidi yang merupakan hak masyarakat tidak mampu dan usaha mikro menjadi tepat sasaran atau tidak digunakan oleh masyarakat yang tergolong mampu.
Sementara, bagi pelaku usaha yang masih menggunakan elpiji tiga kilogram itu, akan dilakukan pembinaan agar berpindah kepada elpiji non-subsidi, seperti Bright Gas 5,5 kilogram ke atas, katanya.
Menurut dia, pihaknya dalam hal ini memberikan fasilitas kepada pelaku usaha untuk program trade in yang dijalankan Pertamina, yaitu menukarkan dua tabung tiga kilogram menjadi satu tabung Bright Gas 5,5 kilogram dengan hanya ditambah biaya isi ulang saja.
Untuk itu, menurut dia, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk melakukan razia terhadap pelaku usaha dan lainnya, agar elpiji subsidi memang digunakan oleh masyarakat yang benar-benar berhak saja. (Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin