Rifky menambahkan, sebagai antisipasi peningkatan konsumsi elpiji subsidi bagi masyarakat di Kabupaten Bengkulu Utara, Pertamina telah menyiapkan penambahan penyaluran fakultatif dan juga pelaksanaan operasi pasar.

Penambahan penyaluran untuk November 2018 disediakan sebanyak 6.610 tabung atau sekitar 115 persen dari penyaluran normal hariannya yakni 5.330 tabung per hari.

“Kami juga melaksanakan operasi pasar pada 3-4 November di wilayah Arga Makmur dengan total 3.360 tabung,” ucapnya.

Penyaluran elpiji subsidi di Bengkulu Utara dilakukan melalui 172 pangkalan dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp16.100 per tabung. Ia mengatakan bahwa Pertamina membutuhkan dukungan seluruh pihak untuk mengawasi penyaluran elpiji 3 kg sehingga tepat sasaran.

Jika masyarakat menyaksikan penyalahgunaan bahan bakar bersubsidi itu dapat langsung menghubungi kontak Pertamina di 1-500-000 dan email di pcc@pertamina.com.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid