Jakarta, Aktual.co —  PT Pertamina (Persero) bakal menenderkan jasa penyewaan tangki penampungan bahan bakar minyak (BBM) berkapasitas 200.000 kiloliter di Kalimantan dalam dua bulan ke depan.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, tender tersebut merupakan bagian dari rencana penambahan kapasitas tangki penampungan (storage) sebesar 1,5 juta kiloliter selama lima tahun.

“Penambahan penampungan ini merupakan bagian meningkatkan kemandirian energi,” ujarnya di Jakarta, Rabu (12/11).

Tangki berkapasitas 1,5 juta kiloliter tersebut direncanakan dibangun Pertamina sendiri dan swasta yang selanjutnya disewakan ke BUMN tersebut.

“Kami undang swasta berinvestasi membangun ‘storage’ ini,” ujarnya.

Pertamina membutuhkan tangki penampungan di Jatim 200.000 kiloliter, Kalimantan dua unit masing-masing 200.000 kiloliter, Flores, NTT 50.000 kiloliter, dan Sorong, Papua 50.000 kiloliter. Masa kontrak sewa “storage” berlaku 10 tahun dan opsi selanjutnya adalah diambil alih Pertamina atau dikerjasamakan dengan porsi 50:50. Penambahan kapasitas tangki diperlukan untuk mengejar pertumbuhan konsumsi BBM.

“Kalau penampungan tidak ditambah, maka posisi stok akan terus turun,” katanya.

Saat ini, kapasitas terpasang “storage” sekitar lima juta dengan efektif empat juta kiloliter. Jika konsumsi BBM 185.000 kiloliter/hari, maka kapasitas tangki sebesar empat juta kiloliter hanya cukup selama 21 hari.

“Itu pun termasuk di kilang,” katanya.

Ia mengatakan, dengan skema sewa, maka Pertamina bisa berinvestasi di sektor lainnya.

“Idealnya bangun sendiri, tapi dana terbatas. Uang yang ada diinvestasikan di hulu yang menghasilkan ‘return’ bagus,” katanya.

Pemerintah, lanjutnya, perlu mempertimbangkan penurunan setoran dividen selama 5-10 tahun, sehingga Pertamina bisa berinvestasi.

Dengan investasi, menurut dia, maka setelah 10 tahun ke depan, Pertamina bisa lebih profit dan menyetor dividen lebih besar.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka