Laba Pertamina tahun 2015 Menurun. (ilustrasi/aktual.com)
Laba Pertamina tahun 2015 Menurun. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com — Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Sutjipto mulai gelisah melihat perkembangan harga minyak dunia yang kian merangkak naik di level USD50 per barel, walaupun dia mengaku laba pada tahun lalu cukup besar melalui selisih penjualan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mahal kepada masyarakat.

Namun dengan kondisi saat ini, dia terpaksa akan memenuhi janjinya kepada masyarakat yakni tidak menaikkan harga penjualan BBM hingga bulan September mendatang, walaupun minyak dunia terus melonjak.

“Laba kita meningkat cukup tajam, tapi karena harga minyak duni yang terus naik akan menekan usaha. Namun kita sudah menjamin bahwa kita tidak akan meniakkan harga BBM sampai dengan September,” kata Dwi di Gedung Pertamina, Jakarta, Selasa (31/5.

Untuk itu dia mengaku sedang berupaya mencari solusi lain dalam menghadapi tantangan bagi perusahaan migas agar tetap menjaga stabilitas ditengah gejolak harga minyak dunia.

Seperti diketahui publik, keberhasilan Pertamina dalam menjalankan bisnisnya ditengah sektor upstream (hulu) yang tidak menguntungkan, karena perusahaan BUMN itu ditunjang dari sisi down stream (hilir), yakni penjualan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ke masyarakat.

Dari penetapan harga penjualan BBM ke masyarakat yang dilakukan beberapa waktu lalu, Pertamina tidak mau menurunkan harga terlalu besar, para direksi beralasan untuk menjaga stabilitas harga di pasaran hingga September dan menutupi Pertamina dari kerugian sektor hulu.

Dengan demikian pemerintah mengakomodir usulan dari pertamina dan melakukan penjualan harga minyak di masyarakat dengan harga yang lebih tinggi, atau tidak sesuai dengan harga MOPS yang semestinya berdasarkan kesepakatan awal, penetapan harga BBM harus memgacu pada MOPS.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka