Surabaya, Aktual.co — PT Pertamina (persero) dinilai belum mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pasalnya, sejauh ini kontribusi pertamina terhadap produksi komoditas nasional hanya berkisar 20-30 persen terhadap total produksi migas di Indonesia. Berbeda dengan Petronas yang bisa mendominasi 60 persen terhadap total produksi migas di Malaysia.
“Pertamina bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri jika bisa memaksimalkan produksinya secara nasional.” ujar Pengamat Energi Aan Prayoga, dalam seminar “Menakar Ketahanan Energi Nasional” di Surabaya, Jumat (20/3).
Aan membeberkan, untuk menempuh produksi yang maksimal, idealnya bisa terwujud pada lima tahun mendatang. Sebab, pada lima tahun ke depan, ada sebanyak 29 blok migas di Indonesia yang sudah habis masa kontraknya. Bahkan blok Mahakam juga akan habis masa kontraknya pada dua tahun mendatang.
“Jadi artinya permasalahan tersebut perlu disikapi dengan baik terutama pada masa transisi ini. Ingat, kasus mahakam bukan akuisisi. Dan lagi, tahun 2016 juga tidak ada modal untuk inventasi di tahun 2017,” lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Humas SKK Migas Pusat, Rudianto Rimbono, mengakui bahwa tidak mudah untuk mendapatkan hasil produksi migas, lantaran butuh penerapan teknologi tercanggih.
Namun sejauh ini, lanjutnya, dari tahun ke tahun jumlah dana yang diinvestasikan untuk memproduksi migas lebih besar dibandingkan “cost recovery”. Bahkan pada tahun kemarin, dana untuk eksplorasi migas mencapai Rp200 triliun, dan 100 triliun rupiah di antaranya terserap pengusaha migas secara nasional.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka














