Dirut PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto memberikan keterangan pers terkait likuidasi Petral Group di Jakarta, Senin (4/4). Pertamina telah melakukan formal likuidasi Petral Group yang terdiri dari Zambesi, Petral dan PES pada Februari 2016 lalu sehingga lebih cepat dari target sebelumnya yakni Juni 2016. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras/16.

Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina (Persero) masih menunggu tanggapan pemerintah atas proposal alih kelola Blok Sanga-Sanga yang kontrak operator VICO nya akan berakhir Agustus 2018 mendatang. Bagi Pertamina, Blok Sanga-sanga masih sangat prospek untuk ditangani melalui perencanaan bisnis yang ada.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menjelaskan pengajuan proposal tersebut tidak terlepas dari hasil evaluasi dan analisa ruang data atau data room blok minyak dan gas bumi di Kalimantan Timur itu.

“Hal strategis yang sudah jalan semester satu ini, minat Pertamina untuk dapat penugsan di WK Sanga-Sanga setelah habis kontrak di Agustus 2018. Surat sudah kami ajukan dan kami tunggu proses selanjutnya,” kata Dwi di Gedung Pertamina Pusat Jakarta, Kamis (25/8).

Sejauh ini jika pemerintah merestui atas alih kelola itu, Pertamina telah merencanakan tiga program yakni; melakukan infill drilling atau pengeboran sumur sisipan sekitar 30 hingga 50 sumur per tahun.

Kemudian Pertamina juga akan melanjutkan pengerjaan ulang dengan sedikit rig (rigless workover), pengembangan penemuan berkembang (undeveloped discovery) serta meneruskan pengeboran, inventarisasi peralatan fasilitas produksi, dan pengembangan wilayah yang tumpang tindih.

Selanjutnya pertamina akan menerapkan program waterflood. Ini adalah proses injeksi air ke dalam formasi untuk meningkatkan produksi minyak. Sedangkan bagi fasilitas yang tidak terpakai di Blok Sanga-Sanga akan dilakukan pencopotan.

(Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka