Jakarta, Aktual.com – Terobosan PT Vivo Energy membuka SPBU dengan penjualan BBM yang lebih murah dari milik PT Pertamina (Persero) sempat mengusik Pertamina dan merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah.
Namun kali ini Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Muchamad Iskandar mengatakan Vivo hanyalah bagian kecil dan tidak sebanding dengan Pertamina yang memiliki 6.300 SPBU tersebar di Seluruh Indonesia.
“In outlet kita ada 6.300 SPBU, kalau dibandingkan 1 glintir ini nggak sebanding lah, jangan diobrolin inilah. Kalau mereka ada 50 mah compare bisa, tapi kalau satu mah, yaudahlah gak sebanding. Dibandingkan 6.300 dan sampai ke pelosok. Ini supaya fairnessnya diangkat. 1 dibanding 6.300 ya nggak ngaruh. Lokasinya di Cilangkap lagi,” kata dia di Jakarta, Kamis (2/11).
Namun sebenarnya Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Noviandri menunding Menteri ESDM, Ignasius Jonan tidak bahwa SPBU yang baru saja di resmikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan itu bertempat di lokasi yang mudah di akses, sedangkan Pertamina menjalankan penyaluran BBM Penugasa beruapa Ron 88 juga pada tempta 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
“Ron 88 pernah dicap oleh pemerintah sebagai barang busuk melalui ketua tim tata kelola migas dan melarang Pertamina menjualnya. Dan tentunya sebagai perusahaan negara, harus tunduk dengan keputusan pemerintah, walau Pertamina harus mengeluarkan biaya untuk merubah infrastruktur dan mode kilang,” kata dia secara tertulis, Jumat (27/10).
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid