Ia mengingatkan bahwa besarnya anggaran untuk benih, pupuk dan beras subsidi senilai Rp52 triliun per tahun, atau dua kali lipat dari ketiga program sebelumnya.

Terapkan asuransi Pemerintah, lanjutnya, dinilai juga dapat menerapkan program yaitu Asuransi Pertanian untuk Petani Padi (AUTP) yang bertujuan untuk mengompensasi kehilangan pendapatan petani akibat gagal panen yang disebabkan oleh banjir, kekeringan, hama maupun penyakit tanaman.

Untuk itu, CIPS juga ingin pemerintah dapat lebih gencar lagi dalam menyosialisasikan program Asuransi Pertanian Tani Padi (AUTP) kepada warga untuk meningkatkan animo masyarakat.

Hizkia berpendapat, rendahnya minat petani terhadap AUTP disebabkan oleh beberapa hal, di mana salah satu penyebabnya adalah minimnya edukasi yang diberikan pemerintah kepada mereka.

Para petani, lanjutnya, juga menganggap pihak-pihak yang melakukan sosialisasi sendiri juga tidak memiliki persiapan yang cukup hingga menghambat proses kompensasi AUTP. Situasi seperti ini dinilai akan berdampak pada buruknya kualitas layanan program tersebut.

Padahal, menurut dia, AUTP sebagai salah satu program penting dalam program perlindungan sosial untuk petani, selain Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Andy Abdul Hamid