Semarang, Aktual.com — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan peringatan upacara pertempuran lima hari di Semarang menumbuhkan semangat heroisme dan nasionalisme yang harus ditanamkan bagi generasi muda. Peringatan tersebut merupakan peristiwa penting yang dapat dikembangkan dari bagian kemajuan bangsa.
“Perjuangan negara ini bukan hadiah, tapi perjuangan. Ada darah, ada pengkhianatan dari warga Semarang,” ujar Tjahjo Kumolo disela-sela peringatan peristiwa pertempuran lima hari Semarang, di kawasan Tugu Muda Semarang, Rabu (14/10) petang.
Untuk itu, dirinya meminta kepada pemerintah daerah terus menggalakan upacara peringatan rutin setiap. Dengan tujuan, supaya generasi muda harus paham sejarah perjuangan kota Semarang yang berdarah-darah.
“Tidak hanya Semarang, ada pula Palagan Ambarawa yang harus dikembangkan nilai heroisme. Bahkan setiap kota harus seperti ini,” beber dia.
Dirinya mengikuti upacara peringatan pertempuran lima hari di Semarang sejak duduk di sekolah SMP. Ia berharap setiap tahun kegiatan ini harus ditingkatkan.
Kota kelahirannya, menurut dia tidak sekedar kota perdagangan, transit, dan kota pendidikan, melainkan kota budaya dan pahlawan. “Itu yang harus terus kita apresiasikan sebagai lahir dan besar, serta majunya Kota Semarang,” beber dia.
Bahkan, dia meminta dalam menyambut peristiwa pertempuran tanggal 15 Oktober lima hari di Semarang perlu disemarakkan secara meriah. “Bila perlu setiap gapura gang jalan perlu dihias, dipasang bendera dan dibentuk lebih baik,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka