Jokowi, lanjut dia, juga memandang semuanya sebagai “partner” demokrasi, maka dari itu seluruh komponen bangsa harus ditempatkan pada posisi seimbang. “Bahwasanya politik itu dinamis, makanya kita mencari keseimbangan baru,” ucapnya pula.
Hal itu, kata dia, selalu dilakukan Presiden, sehingga harapannya adalah dalam mengelola negara tidak banyak gonjang-ganjing dan tercipta ketenangan agar bisa menjalankan tugas dengan baik. Dengan begitu, tujuan akhir dari pemerintah menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera bisa tercapai.
“Tapi kalau negara gonjang-ganjing terus, tentu akan mengganggu konsentrasi Presiden, yang pada akhirnya sasaran-sasaran itu menjadi tidak bisa berjalan efisien dan efektif,” kata Moeldoko.
(Wisnu)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara