Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) didampingi Menteri ESDM Sudirman Said menghadiri Puncak Peringatan Hari Nusantara ke-15 di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Minggu (13/12). Peringatan Hari Nusantara itu mengambil tema kekayaan energi dan sumber daya mineral untuk pembangunan Indonesia sebagai poros maritim dunia guna mewujudkan kejayaan dan kemakmuran bangsa. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz/15

Jakarta, Aktual.com — Keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla diketahui melakukan pertemuan dengan pemilik Freeport James R Moffet atau Jim Bob. Dalam pertemuan keluarga Kalla itu, diduga telah melakukan lobi terhadap PT Freeport.

Pakar hukum pidana dari Universitas Islam Indonesia (UII), Mudzakkir menilai pelanggaran kode etik yang dilakukan JK lebih sempurna ketimbang apa yang dilakukan oleh mantan Ketua DPR Setya Novanto.

“Kalau Wapres jelas kesalahannya fatal. Dalam kontek apa keluarga menemui itu. Kalau konteks hukum itu menurut saya sudah sempurna pelanggaran etiknya,” kata Muzakir, saat dihubungi, Selasa (22/12).

Bahkan, sambung Mudzakkir, pertemuan yang dilakukan keluarga politikus Golkar itu lebih jahat ketimbang kelakuan Setnov. Pasalnya, pertemuan antara keluarga JK dengan Freeport terjadi saat Freeport tengah berupaya melobi pemerintah demi pembaharuan kontrak penambangan di Papua.

“Jadi kalau dibanding dengan kasus Novanto, dia lebih jahat. Karena ketemunya itu dengan pihak yang juga sedang bermasalah dengan pemerintah,” ujarnya.

‎Bukanya hanya menyindir JK, Mudzakkir pun juga berbicara mengenai sikap keluarga JK. “Iya jelas karena prisnip pejabat dan keluarganya harus tahu diri dong. Karena saat bersamaan dengan masalah Freeport,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu