Jakarta, Aktual.com – Indonesia mendorong ASEAN meningkatkan kerja sama dengan negara-negara mitra, terutama pada bidang maritim dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang terus disuarakan pemerintah dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.

“Presiden menyerukan agar ASEAN dan kedelapan negara mitranya seperti Tiongkok, Jepang, Korea, India, Australia, New Zealand, Amerika Serikat, dan Rusia, baik dalam kerangka ASEAN+1 FTA maupun East Asia Summit (EAS) dapat mengoptimalkan kerja sama di beberapa sektor penting pendorong tumbuhnya perekonomian kawasan, yaitu konektivitas,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (9/9).

Enggartiasto mengatakan, konektivitas tersebut khususnya untuk jalur maritim serta pemberdayaan UMKM. Pihaknya berharap kerja sama konektivitas di darat, laut, dan udara dapat mendorong peningkatan kerja sama investasi, pariwisata, termasuk perdagangan.

Enggartiasto mendampingi Presiden RI Joko Widodo melakukan pertemuan KTT ASEAN dan India ke-14, KTT ASEAN dan Amerika Serikat (AS) ke-4, dan KTT Asia Timur/East Asia Summit (EAS) ke-11. Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.

Menurut Enggartiasto, Presiden Joko Widodo dalam rangkaian KTT ASEAN dan India ke-14, secara khusus menyoroti kesamaan yang dimiliki ASEAN dan India dalam hal UMKM sehingga kerja sama pemberdayaan UMKM perlu diintensifkan oleh kedua Pihak.

Tercatat, sebanyak 88,8-99 persen ekonomi ASEAN dan 80 persen ekonomi India adalah UMKM.

Sementara itu pada KTT ASEAN dan AS ke-4, Indonesia menekankan pentingnya pemberantasan illegal, unreported, dan unregulated fishing (IUU Fishing), terutama dalam hal penguatan kapasitas dan pertukaran informasi.

Di samping itu, Indonesia menegaskan kembali sikapnya dengan mengajak ASEAN dan AS untuk memperkuat sektor UMKM melalui peran aktif ASEAN-US Connect yang telah didirikan oleh AS di tiga negara ASEAN yang salah satunya dipusatkan di Jakarta.

“Indonesia mendorong direalisasikannya kerja sama maritim yang konkret, termasuk terkait dengan IUU Fishing, serta rencana pendirian ASEAN-US Connect dalam rangka memperkuat sektor UMKM dan integrasi ekonomi ASEAN,” ujar Enggartiasto.

Terkait EAS yang melibatkan 18 Negara yakni sepuluh negara ASEAN, enam Mitra Dagang, AS dan Rusia, Enggartiasto menambahkan, forum tersebut sangat strategis dan penting bagi kawasan dan dunia. Ciri khas dan kekuatan EAS terletak pada populasinya yang mencapai 3,9 miliar jiwa atau 54 persen dari populasi dunia.

EAS juga perlu merealisasikan komitmen bersama untuk mengatasi masalah-masalah maritim, termasuk berupaya membangun ekonomi maritim yang berkelanjutan.

“Presiden berharap negara anggota EAS dapat berkontribusi secara konkret untuk merealisasi kerja sama maritim di EAS, sebagaimana telah diusulkan oleh Indonesia pada KTT EAS tahun 2015 di Kuala Lumpur,” ujar Enggartiasto.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan