Langkah Megawati ini menurut dia, karena Jokowi bisa berada dalam bahaya instabilitas politik tanpa dukungan Prabowo Subianto, yang menjadi rival politiknya dalam dua kali pertarungan yakni di Pilpres 2014 dan 2019.
“Saya kira Jokowi dan Megawati paham bahwa Prabowo adalah kunci. Semua pihak di balik Prabowo seperti Amien Rais dan lain-lain hanya bisa diajak bernegosiasi jika Prabowo bisa dirangkul,” kata dosen ilmu Komunikasi Politik dan Sistem Politik Indonesia, serta Ilmu Teori Kritis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unwira Kupang itu.
Artinya secara simbolik pertemuan itu adalah rekonsiliasai luka politik 2014, dan sekaligus simbol konsolidasi stabilitas politik untuk 2019-2024, kata Mikhael Bataona yang juga pengajar investigatif news dan jurnalisme konflik pada Fisip Unwira itu.
Artikel ini ditulis oleh: