Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-54 dan serangkaian pertemuan terkait dibuka di Kamboja
Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-54 dan serangkaian pertemuan terkait dibuka di Kamboja

Siem Rap, Aktual.com – Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) ke-54 dan serangkaian pertemuan terkait dibuka di Seam Reap pada Rabu (14/9), membahas antara lain kemajuan integrasi masyarakat ekonomi, pemulihan ekonomi pasca-COVID-19, dan meningkatnya inflasi global.

Berpidato pada upacara pembukaan pertemuan tersebut, Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Techo Hun Sen berujar, mengingat dunia sedang menghadapi banyak kendala dalam pembangunan, ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) harus terus memprioritaskan untuk menjaga sistem perdagangan berdasarkan aturan hukum, prinsip globalisasi, mekanisme multilateralisme, liberalisasi perdagangan dan investasi, serta antiproteksionisme.

Dia menambahkan bahwa ASEAN harus memberikan perhatian lebih pada respons tepat waktu terhadap tren-tren baru dalam arsitektur perdagangan global dan isu-isu baru seperti kenaikan harga minyak, tingkat inflasi yang tinggi, lingkungan, perubahan iklim, dan pandemi.

“ASEAN harus terus bekerja dalam kesatuan untuk mengoordinasikan dan mengintensifkan pembentukan kerangka global perdagangan internasional yang transparan, non-diskriminatif, dan melayani kepentingan semua negara,” katanya.

Hun Sen menuturkan bahwa selama 30 tahun penerapan integrasi ekonomi regional, ASEAN telah bekerja dalam kesatuan untuk membentuk kawasan ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal dan basis produksi dengan memperdalam liberalisasi perdagangan dan investasi sesuai hukum internasional dan sistem perdagangan multilateral.

“Upaya-upaya tersebut memberikan kontribusi yang signifikan bagi penguatan pembangunan ASEAN di semua sektor,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Kamboja Pan Sorasak menuturkan bahwa Kamboja, sebagai ketua ASEAN pada 2022, akan melakukan yang terbaik guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan tangguh di era pascapandemi.

“Kamboja berkomitmen untuk bekerja sama erat dengan ASEAN dan para mitra pembangunan untuk mempertahankan ASEAN sebagai kawasan yang sangat penting bagi perdagangan global, investasi, dan rantai pasokan dengan cara antara lain mengoptimalkan manfaat dari perjanjian-perjanjian perdagangan bebas yang ada, terutama dari Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP),” imbuhnya.

(Sumber: Xinhuanews)