Ia menjelaskan, sudur yang memiliki arti ‘dada’, dapat dimaknai sebagai harga diri dalam dada kemandirian. Di balik dada, lanjut Cak Imin, terdapat hati nurani dan suara kebenaran.

“Soekarno bawa api islam yang jadi pijakan api-api islam sebagai berbangsa bernegara, Gus Dur melaksanakan pribumi islam sehingga Islam tak terpisahkan dalam semangat kebangsaan kita,” jelas Wakil Ketua MPR itu.

Lebih lanjut, Hasto yang mewakili PDIP disebut Cak Imin sebagai pengawal Soekarnoisme, sedangkan dirinya adalah pengawal Gusdurisme.