Jakarta, Aktual.com — Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Pratikno mengatakan bahwa pertemuan yang dilakukan Wakil Presiden, Jusuf Kalla dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri di kediamannya merupakan komunikasi politik yang biasa dilakukan.
“Komunikasi politik itu penting untuk membentuk kesepahaman, supaya tidak salah tafsir. Karena salah tafsir dalam konstelasi politik saat ini bisa digoreng untuk kepentingan tertentu, framing politik tertentu sehingga menimbulkan isu politik tertentu,” kata Hendrawan saat dihubungi, di Jakarta, Sabtu (9/1).
Masih kata Hendrawan, dalam pertemuan itu juga membahas soal persiapan Indonesia dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dari sisi ekonomi, sedangkan dari sisi politik lebih membahas niatan partai Golkar merapat terkait dengan legalitas dualisme kepengurusan partai beringin tersebut.
“Bagaimana niatan Golkar merapat. Legalitas Golkar Ical and AL (Agung Laksono). Banyak lah, orang politik ketemu masa mau bicara bintang film Hollywood,” selorohnya.
Tidak hanya itu, Hendrawan juga mengatakan dalam pertemuan antara JK dengan Megawati soal jebloknya nilai akuntabilitas Kejaksaan Agung, dibawah pimpinan Jaksa Agung HM Prasetyo.
“Dibidang hukum, soal kejaksaan agung akuntabilitas dinilai paling buruk,” pungkas anggota Komisi XI DPR RI.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Nebby