Jakarta, Aktual.com – Pertumbuhan industri perbankan syariah Indonesia di tahun 2015 berjalan lambat. Hanya mencapai 10 persen, turun dari tahun sebelumnya yang mampu tembus 35 persen.
Direktur Utama PT BNI Syariah, Dinno Indiano, mengatakan kondisi ini disebabkan oleh minimnya kepedulian pemerintah ke industri perbankan syariah.
Dia pun membandingkan dengan Malaysia. Kata Dinno, Pemerintah Malaysia sangat peduli kepada Perbankan Syariah, sehingga pertumbuhannya pun menggembirakan.
“Di Malayasia dana yang dikelolanya sangat tergantung dari pemerintah. Karena pemerintahnya sendiri memarkir dana APBN-nya dan dana-dana lainnya di bank syariah. Di kita (Indonesia) tidak,” keluh Dino di Bogor, Sabtu (20/2).
Kendati penduduk Indonesia mayoritas Islam, porsi perbankan syariah Tanah Air baru 7 persen. Bandingkan dengan di negeri Jiran yang sudah di atas 20 persen. Dengan pertumbuhan yang 10 persen, bukti kalau perbankan syariah masih kalah jauh dari perbankan konvensional.
Ia menjelaskan, sejak pertama kali bank syariah ada si awal 1990-an, pertumbuhan tertinggi ada di 2013 yang mencapai 35 persen. Tapi kemudian menurun di 2014 yang hanya di bawah 20 persen. Dan mencapai titik terendah di tahun lalu.
Kondisi ini yang dipertanyakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Menurut OJK kondisi di 2015 sangat memperhatinkan. Apalagi NPF (non performing finance) juga tinggi di atas 4,5 persen. Ini jadi ‘PR’ kita semua,” tegas dia.
Padahal, ditilik dari kualitas SDM, variasi produk, dan layanan konsumen, perbankan syariah tak kalah dengan konvensional. Tapi masalahnya hanya satu keberpihakan.
“Perlu ada keberpihakan. Dari pemerintah dan juga masyarakat sendiri mau menyimpan dananya di bank syariah. Kalau dana ada, pengucuran pembiayaan juga makin gencar,” tandas Dino.
Tak hanya pemerintah dan masyarakat yang dituding sebagai penyebab masalah, direksi BNI Syariah juga menuding perusahaan induknya, PT BNI (Persero) Tbk, kurang membantu pihaknya.
“Kami juga harap perusahaan induk harus lebih konsen membantu kami. Tapi seberapa besar bantuannya selama ini? Harusnya lebih besar lagi,” harap dia.
Artikel ini ditulis oleh: