JAKARTA, aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,17 persen secara tahunan (yoy) dapat dianggap lebih solid daripada pertumbuhan ekonomi AS dan Singapura.
Dalam presentasinya, Menko Airlangga membandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan beberapa negara lain. Pertumbuhan ekonomi Vietnam tercatat sebesar 4,14 persen, Meksiko 3,66 persen, AS 2,70 persen, Taiwan 1,45 persen, Arab Saudi 1,10 persen, dan Korea Selatan 0,87 persen.
“Kita lihat juga tingkat inflasi kita salah satu yang terendah di 3,08 persen, dibandingkan dengan negara Jerman yang masih di 6 persen atau yang sedang mengalami hiperinflasi seperti Turki dengan tingkat inflasi 47 persen,” kata Menko Airlangga dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi di Jakarta pada hari Senin (7/8/2023).
Menko Airlangga menyatakan bahwa saat ini beberapa negara mengalami kontraksi ekonomi dan peningkatan inflasi akibat ketidakstabilan perekonomian global yang semakin tidak menentu. Oleh karena itu, ia merasa optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen dapat berlanjut hingga akhir tahun.
Pada kuartal II-2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan (yoy). Secara kuartalan (qtq), pertumbuhan ekonomi juga mengalami kenaikan sebesar 3,86 persen dibandingkan dengan kuartal I-2023.
Menko Airlangga menilai pencapaian tersebut menandakan ekonomi Indonesia telah mencatatkan pertumbuhan di atas 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut. Selain itu, Indonesia juga berhasil kembali masuk ke kategori Upper Middle Income Country berdasarkan data Bank Dunia (World Bank).
“Indonesia kembali menuju upper middle income country berdasarkan data Bank Dunia di akhir Juni 2023 kita di angka 4.580-an. Kita berharap di akhir tahun 2024 nanti kita bisa mencapai 5.500 dolar AS dibanding negara lain,” ujar Menko Airlangga.
Artikel ini ditulis oleh: