Jakarta, Aktual.com-Para Ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2017 hanya berkisar pada kusaran 5,10% atau sedikit meleset dari target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dalam APBNP 2017 sebesar 5,2%.

Tetapi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sendiri lernah menyebutkan jika ekonomi Indonesia dapat tumbuh mendekati angka 5,17%. Seperti disampaikannya pada Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR saat membahas asumsi makro 2018 di Gedung DPR pada September 2017.

Menurut ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede pertumbuhan ekonomi tahun lalu diperkirakan mencapai 5,05% di mana laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan flat sekitar 4,93% (year on year/yoy). Sementara pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2017 akan mencapai 5,13%

“Pertumbuhan flat pada konsumsi rumah tangga dikonfirmasi oleh masih terbatasnya peningkatan laju inflasi inti,” urai Josua, seperti dikutip dari Bisnis Minggu (4/2).

Disisi lain penjualan otomotif juga cenderung datar, ditambah lagi tren penurunan porsi pendapatan rumah tangga yang dialokasikan untuk konsumsi.

Sementara konsumsi pemerintah, Josua memperkirakan kembali meningkat menjadi sekitar 5,2% yoy dari kuartal sebelumnya 3,46% yoy.

“Peningkatan laju konsumsi pemerintah terindikasi dari peningkatan belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal dibandingkan dengan periode yang sama 2016 di mana pemerintah melakukan penghematan belanja pemerintah pusat,” jelas Josua.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs