Jakarta, Aktual.co — Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok saat ini lebih berpengaruh terhadap pertumbuhan Indonesia pada 2016. 
Hal itu disampaikan Bambang dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI terkait dengan pembahasan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2016.
“Dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi kita sebesar 3,8 persen, yang perlu kita perhatikan adalah pertumbuhan ekonomi Tiongkok, dimana Tiongkok di 2016, menurut perkiraan IMF hanya akan tumbuh 6,3 persen. Padahal, Tiongkok merupakan salah satu partner dagang kita yang terbesar, berdasarkan dari urutan negara. Dengan posisi 10 persen dari total nilai eksport kita,” kata Bambang, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (8/6).
Menurut dia, dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen maka jelas ini lebih rendah dibanding tahun 2015 yang perkiraannya masih 6,8 persen maupun realisasi 2014 yang tumbuhnya 7,4 persen.
“Jadi satu sisi secara global ada optimisme, tetapi secara regional khususnya Asia, dalam hal ini Tiongkok, ada semacam pesimisme karena pertumbuhan Tiongkok akan melambat dan itu langsung berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia, dibandingkan penguatan ekonomi AS terharap kita,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang