Jakarta, Aktual.com — Sebuah survei industri menunjukkan, kegiatan ekonomi di sektor manufaktur AS memperlihatkan pertumbuhan ekspansi yang lebih lambat pada Juli 2015.
Dalam laporannya, Institute for Supply Management (ISM) mengatakan, indeks manufaktur, juga dikenal sebagai indeks pembelian manajer (PMI), tercatat 52,7 pada Juli, turun dari angka Juni di 53,5. Demikian seperti dilansir Aktual dari laman USA Today, Selasa (4/8)
Angka di atas 50 persen menunjukkan sektor ini secara umum berkembang, sementara angka di bawah rasio itu menunjukkan kontraksi.
Indeks pesanan baru ISM naik menjadi 56,5 pada Juli, dibandingkan dengan angka Juni di 56, dan indeks produksi meningkat dua poin dari Juni menjadi 56 pada Juli. Indeks kerja turun 2,8 poin dari angka Juni 55,5 menjadi 52,7 pada Juli.
“Setiap perubahan di bidang manufaktur akan secara bertahap mengingat permintaan lemah di luar negeri, penurunan investasi yang berhubungan dengan energi, dan penguatan dalam dolar AS,” kata Ryan Sweet dari Moody Analytics.
Bisnis yang disurvei optimis tentang prospek mereka, tetapi mencatat ketidakpastian tentang pasar internasional dan dampak dari berlanjutnya penurunan harga minyak, kata survei.
Sebelas dari 18 industri manufaktur yang dilacak oleh ISM melaporkan pertumbuhan pada Juli, sementara lima industri melaporkan kontraksi, termasuk produk kayu, logam dasar, plastik dan produk karet, produk kimia serta industri mesin.
Artikel ini ditulis oleh: