Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan pada Mandiri Investment Forum 2017 di Jakarta, Rabu (8/2). Mandiri Investment Forum 2017 dihadiri sekitar 600 investor dalam dan luar negeri untuk mencari solusi atas berbagai tantangan yang telah diidentifikasi agar dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama/17

Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama ini hanya ditopang oleh konsumsi domestik atau runah tangga. Sementara laju investasi dan ekspor yang harus menjadi penopang pertumbuhan masih melempem.

“Ekspor yang terus merosot ini karena memang adanya gejolak perekononian global yang masih belum pasti. Sehingga ekspor tahun lalu masih di bawah 0 persen,” kata Menkeu di acara Mandiri Investment Forum, di Jakarta, Rabu (8/2).

Secara keseluruhan, kata dia, kinerja ekspor di 2016 masih mengalami kontraksi sekitar 1,7%. Dampak dari pelemahan global menjadi pemicunya.

“Informasi statistik terakhir menunjukkan kuartal IV/2016 tumbuh di atas 0%, tapi secara keseluruhan untuk 2016 mengalami kontraksi 1,7%. Ini menunjukkan permintaan global masih sangat lemah,” paparnya.

Dia menambahkan, perlambatan ekonomi global ini diharapkan tak berlanjut di tahun ini. Sehingga perbaikan kinerja yang terlihat di kuartal IV-2016 itu bisa berlanjut ke tahun ini.

“Karena kita tahu anjloknya ekspor itu sangat berdampak ke perlemahan kinerja perekonomian nasional,” papar dia.

Untuk itu, pemeintah di tahun inibyang masih ada ketidakpastian global tetap menargetkan pertumbuhan laju ekspor. “Kami rasa ada optimisme yang lebih baik di 2017 ini. Sehingga ditargetkan bisa bertumbuh 0,2 persen. Dan momentum pertumbuhan positif pada kuartal IV dapat berlanjut,” papar dia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka