Jakarta, Aktual.com – Sebuah studi perusahaan konsultan Boa Vista mengungkapkan bahwa pengajuan kebangkrutan atau kepailitan naik 23 persen di antara perusahaan-perusahaan Brazil dalam tujuh bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara ada penurunan 12 persen dalam jumlah perusahaan yang bangkrut pada Juli dibandingkan Juni, angka mencerminkan kenaikan 9,0 persen pada tahun ke tahun.

Studi yang dilansir Rabu (3/8) menyatakan bahwa jumlah klaim kebangkrutan juga naik 8,0 persen antara Januari hingga Juli, dari periode yang sama tahun lalu.

Klaim turun 7,0 persen pada Juli dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tetapi tumbuh 6,0 persen pada tahun ke tahun.

Prosedur rehabilitasi pra-kebangkrutan naik 88 persen dalam tujuh bulan pertama. Angka tersebut turun 32 persen pada Juli dibandingkan Juni, namun naik 2,0 persen dibandingkan Juli 2015.

Jumlah prosedur rehabilitasi yang diterima naik 90 persen pada periode yang sama.

Lonjakan kebangkrutan mencerminkan resesi parah di Brazil, yang melihat meningkatnya pengangguran dan menyusutnya belanja konsumen. Produk domestik bruto (PDB) kontraksi 3,8 persen pada 2015, kinerja terburuk dalam 25 tahun.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka