Nelayan membongkar muat ikan hasil tangkapan yang melimpah di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (17/10). Banyaknya ikan terutama jenis tongkol dan nencis sejak sepekan terakhir mengakibatkan harga jual menurun hingga 50 persen lebih. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/pd/15.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memerintahkan dua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membeli ikan hasil tangkapan nelayan Kabupaten Jembrana, Bali.

“Perindo dan Perinus, sebagai perusahaan BUMN harus membeli ikan nelayan di sini agar harganya stabil,” kata Susi, di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Sabtu (4/6).

Ia mengatakan, PT Perikanan Nusantara (Perinus) dan Perum Perikanan Indonesia (Perindo), bisa memainkan peran agar harga ikan tidak anjlok saat hasil tangkapan nelayan melimpah.

Kepada pimpinan Perindo dan Perinus yang hadir, ia memerintahkan mereka untuk secepatnya melaksanakan hal tersebut, termasuk membangun ‘cold storage’ di areal PPN untuk menampung hasil tangkapan ikan.

Menurutnya, dengan peran dua BUMN tersebut, pihaknya berharap harga ikan jenis lemuru, yang merupakan hasil tangkap laut utama di Kabupaten Jembrana, harganya bisa naik dari semula Rp4 ribu hingga Rp6 ribu, menjadi Rp7 ribu hingga Rp9 ribu perkilogram.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara