Jakarta, Aktual.com — Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong perusahaan-perusahaan lokal di daerah setempat baik berskala kecil maupun besar melakukan ‘initial public offering’ (IPO) atau penawaran saham ke publik.
“Kami berharap perusahaa-perusahaan daerah agara dapat berperan serta menumbuhkan pasar modal melalui program IPO atau ‘go public’,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (KP BEI) DIY, Irfan Noor Riza di Yogyakarta, Minggu (23/8).
Upaya untuk mendorong perusahaan lokal melakukan IPO merupakan salah satu pesan yang mengemuka dalam evaluasi pasar modal Indonesia yang dilakukan pada peringatan ’38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia’ di Gedung Bursa Efek Jakarta, Senin (10/8).
“Jadi tidak hanya mendorong masyarakatnya saja untuk jadi investor,” kata dia.
Menurut dia, hingga saat ini belum banyak perusahaan lokal di daerah baik yang berskala besar maupun kecil yang percaya diri memutuskan ‘go public’, termasuk di Yogyakarta.
Padahal, selain berperan mendorong kemajuan persebaran pasar modal di daerah, dengan melakukan IPO para pengusaha lokal justru dapat menikmati penambahan modal operasional usahanya.
Sementara itu, guna meningkatkan pertumbuhan pasar modal di DIY, BEI DIY bekerja sama dengan galeri investasi di 22 universitas negeri dan swasta di daerah itu akan menggencarkan edukasi meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Data BEI DIY mencatat pertumbuhan pasar modal cukup signifikan di DIY. Hal itu terlihat dari jumlah investor yang terus meningkat yakni dari 10.369 orang pada Januari 2015, menjadi 11.211 orang pada Juni 2015, dengan transaksi saham mencapai Rp100-Rp200 miliar per bulan.
Artikel ini ditulis oleh: