“Konsolidasi harus dilakukan secara masif. Saya selaku Ketua Umum sudah melakukan 70 persen konsolidasi ke 34 provinsi dan 265 Kabupaten/Kota. Saya harapkan, selain pengurus DPD, anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota Kalimantan Barat turun ke masyarakat, aktif melakukan konsolidasi partai.”
Angkatan Muda Partai Golkar Kalimantan Barat, lanjut Ketua DPR ini, juga harus dijadikan ujung tombak menggarap kalangan muda. Partai Golkar harus menjadi Partainya anak muda. Begitupun dengan Kesatuan Perempuan Partai Golkar. Harus aktif menjalin silaturahim dari pintu ke pintu. Rangkul para Ibu Rumah Tangga.
“Merekalah para pemimpin sesungguhnya di setiap keluarga. Partai Golkar harus menjadi tempat perjuangan yang nyaman bagi para perempuan. Secara khusus, AMPG saya tugaskan melaksanakan pendidikan saksi. Sehingga saat Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019 nanti tidak ada lagi alasan Partai Golkar tidak memiliki saksi.”
Selain itu, kepada anggota Fraksi Partai Golkar di DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, jadikan politik legislasi sebagai sarana memperjuangkan kepentingan rakyat. APBD harus dijadikan instrumen untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan sosial, serta meningkatkan indeks pembangunan manusia.
“Kita juga harus gencar mensosialisasikan pencalonan dan pemenangan Bapak Joko Widodo sebagai Presiden RI periode 2019-2024. Program-program unggulan pemerintah saat ini, seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Keluarga Harapan, dan berbagai pembangunan yang dilakukan, harus terus kita dukung dan sosialisasikan manfaatnya kepada masyarakat.”
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu