Makassar, aktual.com – Sebuah pondok pesantren bagi para penghafal Al Quran yang berwawasan kebangsaan akan segera dibangun di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan oleh Mantan Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Letnan Jenderal TNI (Purn) Andi Geerhan Lantara.
Rencana pembangunan pesantren itu ditandai dengan penyerahan sertifikat dan dana pembangunan lahan secara simbolis dari Letjen TNI (Purn) Andi Geerhan Lantara kepada Bendahara Yayasan Amal Kebangsaan Indonesia (YAKIN), Muhaji sebagai penanggung jawab pembangunan pesantren di Makassar, ditulis jumat (10/1).
Ketua Harian YAKIN, Geralz Geerhan yang juga merupakan putra kandung Andi Geerhan mengatakan pembangunan pesantren tersebut akan dimulai pada pertengahan Januari ini dan ditargetkan rampung akhir 2020.
“Insya Allah, semoga tahun depan sudah bisa digunakan dan beroperasi, karena sekarang ini semua yang dibutuhkan, alhamdulillah, sebagian besar sudah tersedia,” ujarnya.
Pondok pesantren itu akan dibangun di atas lahan seluas 2 hektare tepatnya di Dusun Tokka, Desa Bontomarannu, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros. Geralz menyampaikan lahan yang digunakan merupakan wakaf dari keluarga besar Brigjen Andi Lantara, sedangkan dana yang masuk untuk mendukung kelancaran pembangunan berasal dari donatur YAKIN keluarga Andi Geerhan Lantara.
“Untuk tim arsitek dan konsultan pembangunan, sudah ada yang bersedia memberikan bantuan secara cuma-cuma,” tambahnya.
Geralz menyampaikan harapan terbesar dari Andi Geerhan Lantara dengan pembangunan pondok pesantren tersebut sejatinya akan mencetak para generasi penghafal Al Quran yang memiliki wawasan kebangsaan.
“Kami sangat berharap, melalui pondok pesantren ini akan lahir generasi yang berakhlak mulia dan memiliki wawasan kebangsaan, sehingga mereka akan bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa ,” terangnya.
Bendahara Umum YAKIN, Muhaji Dia menyampaikan karena pondok pesantren tersebut berbasis Quran dan berwawasan kebangsaan, maka pendidik di dalamnya akan diisi oleh sejumlah purnawirawan perwira tinggi dari militer dan pendidik lainnya, yang selama ini sebagai praktisi di lembaga Al Quran.
“Kami juga tetap membuka donasi kepada bapak/ibu yang ingin berdonasi demi suksesnya pembangunan pondok pesantren untuk amal jariyah kita bersama,” kata Muhaji.
Ia menjelaskan pondok pesantren akan dilengkapi dengan laboratorium bahasa, terutama bahasa Inggris dan Arab serta menampung santri setingkat sekolah menengah pertama.
Artikel ini ditulis oleh:
Eko Priyanto