Ahmedabad, Aktual.com – Selain menewaskan hampir seluruh penumpang dan kru pesawat Air India AI 171 yang terdiri dari 230 penumpang, 10 awak pesawat, serta pilot dan copilot pesawat. Ternyata pesawat naas itu juga memakan lima korban nyawa di asrama mahasiswa kedokteran BJ Medical College di Kota Ahmedabad, India.
Dilansir dari NDTV, tercatat lima mahasiswa kedokteran meninggal, termasuk empat mahasiswa sarjana dan seorang mahasiswa pasca sarjana. Selain itu, puluhan orang juga mengalami luka-luka setelah pesawat Air India 171 menabrak gedung asrama BJ Medical College di Kota Ahmedabad, Gujarat, pada Selasa siang (12/6) pukul 13.38 waktu setempat.
Dari foto-foto yang tersebar luas di media sosial, terlihat ruang makan dengan piring berisi makanan yang belum sempat dimakan, dan gelas terlihat tergeletak bertebaran di atas meja di kantin asrama, yang menunjukkan mahasiswa kedokteran saat kejadian sedang makan siang. Ada pula foto yang menunjukkan dinding bangunan yang jebol terhantam badan pesawat.
Dilaporkan, bahwa hampir 40 dokter terluka, dan setidaknya satu orang dalam kondisi kritis. Kepada NDTV, Dr. Shyam Govind, seorang saksi mata dari BJ Medical College, mengatakan : ”Saya dan dokter junior saya terluka. 30 sampai 40 dokter sarjana juga mengalami luka-luka, dan satu hingga dua mahasiswa mengalami luka serius.”
”Kami sangat terkejut mendengar berita jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad. Berita menjadi lebih mengerikan setelah tahu bahwa pesawat itu hancur di BJ Medical College, Hostel, dan banyak mahasiswa yang terluka !! Kami memantau situasi dengan saksama dan siap untuk memberikan bantuan!” kata asosiasi Dokter FAIMA dalam sebuah pernyataan di platform X.
Ramila, ibu dari salah satu mahasiswa kedokteran yang berada di asrama saat kecelakaan terjadi, mengatakan putranya sedang istirahat makan siang. Ia melompat dari lantai dua gedung untuk menyelamatkan diri.
”Anak saya pergi ke asrama saat istirahat makan siang, dan pesawat jatuh di sana. Anak saya selamat, dan saya sudah berbicara dengannya. Dia melompat dari lantai dua, jadi dia mengalami beberapa luka,” ungkap Ramila, yang tiba di rumah sakit sipil di Ahmedabad, Gujarat saat berbicara dengan kantor berita ANI.
Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DGCA), pilot pesawat yang bernama Kapten Sumeet Sabharwal sempat mengeluarkan berkali-kali panggilan ’Mayday’ ke Pengendali Lalu Lintas Udara sesaat sebelum pesawat kehilangan kontak. Panggilan Mayday adalah sinyal marabahaya yang diakui secara internasional yang digunakan terutama dalam komunikasi penerbangan dan maritim untuk menunjukkan keadaan darurat yang mengancam jiwa.
Dari foto-foto yang tersebar di media sosial, asap hitam tebal mengepul di udara begitu pesawat itu jatuh dan meledak. Belasan mobil ambulans langsung mendatangi lokasi kejadian, puluhan petugas medis dan polisi langsung berusaha mengevakuasi korban selamat, maupun yang sudah meninggal untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.
Menteri Penerbangan Sipil Ram Mohan Naidu Kinjarapu mengatakan bahwa dirinya secara pribadi memantau situasi dan mengarahkan semua lembaga penerbangan dan tanggap darurat untuk mengambil tindakan cepat.
Sementara itu, Perdana Menteri Narendra Modi mengungkapkan kesedihan atas kecelakaan pesawat tersebut. Ia mengatakan bahwa kecelakaan itu sangat menyedihkan dan tak terlukiskan. Ia juga mengatakan bahwa dirinya sedang berkomunikasi dengan para menteri dan pihak berwenang yang tengah berupaya membantu mereka yang terkena dampak.
”Tragedi di Ahmedabad telah mengejutkan dan membuat kami sedih. Sungguh menyayat hati yang tak terlukiskan. Di saat yang menyedihkan ini, pikiran saya tertuju kepada semua orang yang terdampak. Saya telah menghubungi para menteri dan pejabat yang tengah berupaya membantu mereka yang terdampak,” tulis PM Modi di akun X.
Pihak maskapai Air India sendiri telah menyiapkan nomor hotline khusus 1800 5691 444 untuk memberikan informasi tentang insiden tersebut. Hingga kini, tim investigasi masih terus mencari keberadaan black box untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Untuk diketahui, pesawat jumbo berbadan lebar jenis Boeing 787-8 Dreamliner yang dioperasikan Air India saat jatuh sedang membawa 230 penumpang dan 10 kru pesawat ditambah satu pilot dan satu copilot. Pesawat tersebut baru saja lepas landas, namun tiba-tiba kehilangan daya angkatnya lalu jatuh di pemukiman warga.
Pesawat Air India dengan nomor penerbangan AI 171 yang jatuh itu kemudian menghantam sebuah kampus kedokteran di Kota Ahmedabad, Negara Bagian Gujarat, India. Sebanyak 230 penumpang yang terdiri dari 169 WN India, 53 WN Inggris, 1 WN Kanada, 7 WN Portugal, plus 12 kru pesawat, termasuk dua bayi diperkirakan nyaris seluruhnya tewas. Namun pihak Kepolisian Ahmedabat menyebutkan seorang penumpang yang duduk di kursi penumpang 11A atas nama Vishwash Kumar Ramesh dipastikan selamat, dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad pada Kamis siang (12/6) pukul 13.38 waktu setempat. Padahal pesawat tersebut sebenarnya dijadwalkan berangkat pukul 13.10 waktu setempat, atau terlambat sekitar 28 menit dari waktu yang dijadwalkan, dengan tujuan London Gatwick Airport, di Kota Crawley, West Sussex, Inggris yang diperkirakan tiba pukul 18.25 waktu London.
Namun baru sekitar 30 detik pesawat lepas landas, mendadak pesawat turun dengan cepat lalu jatuh menghantam sebuah kampus kedokteran. Data dari Flightradar24, sinyal terakhir pesawat di ketinggian 625 kaki atau 190,5 meter, jatuh di tengah pemukiman warga, di dekat Meghani Nagar, daerah padat penduduk di Ahmedabad. Diperkirakan, saat berada di ketinggian 625 kaki itulah pesawat jatuh. Persisnya, pesawat menghantam bangunan kampus kedokteran BJ Medical College.

Kepala Polisi Ahmedabad Komisaris Polisi Ahmedabad GS Malik mengatakan kalau seorang penumpang pria ditemukan selamat dari kecelakaan pesawat tersebut. Pria yang selamat itu adalah penumpang yang duduk di kursi 11A. Manifes penerbangan yang dibagikan oleh pihak berwenang mengatakan penumpang di kursi itu adalah warga negara Inggris bernama Vishwash Kumar Ramesh. Menurut Kompol Malik kepada ANI kalau korban saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Media India melaporkan kalau mereka telah berbicara dengan Ramesh di rumah sakit, bahkan kepada wartawan, Ramesh menunjukkan boarding pass yang mencantumkan nama dan nomor kursinya.
Kepada wartawan Ramesh mengatakan : ”Tiga puluh detik setelah lepas landas, terdengar suara keras, dan kemudian pesawat jatuh. Semua itu terjadi begitu cepat.”
(Indra Bonaparte)