Washington DC, Aktual.com – Kecelakaan tragis kembali menimpa dunia penerbangan. Kali ini sebuah pesawat komersil American Airlines yang sedang membawa 64 penumpang berikut kru pesawat bertabrakan dengan helikopter militer Black Hawk yang membawa tiga personil militer berikut pilot.
Dalam kecelakaan maut itu, seluruh manusia di dalam pesawat komersil dan helikopter militer Black Hawk type UH-60 diperkirakan meninggal dunia. Dilansir BBC, CBS News, maupun CNN, saat kejadian pada Rabu malam (29/1) sekitar pukul 09.00 waktu setempat, helikopter berangkat dari Fort Belvoir Virginia menuju Washington, sedangkan pesawat komersil American Airlines dengan nomor penerbangan 5342 berangkat dari Wichita Kansas yang juga menuju kota Washington DC Amerika Serikat (AS). Pesawat bertabrakan saat hendak mendarat di Bandara Internasional Ronald Reagan Washington DC.
Akibat tabrakan itu, begitu dihantam helikopter, pesawat komersil itu meledak dan langsung terbelah dua, kemudian jatuh ke dasar Sungai Potomac di Washington DC, sedangkan helikopter juga jatuh di sungai yang sama namun dalam posisi terbalik.
Otoritas Penerbangan AS (FAA) menyebutkan akan menyelidiki penyebab kecelakaan itu dengan menggandeng Badan Keselamatan Transportasi Nasional (BKTN) AS. Saat ini BKTN dan tim SAR baru berhasil mengevakuasi 30 jasad penumpang dari dasar sungai.
Kepala Layanan Kebakaran dan Darurat Washington DC John Donnelly menyebutkan derasnya arus sungai menjadi kendala. ”Kondisi di luar sana sangat buruk. Tantangannya adalah akses, ada angin, potongan es (di atas air). Berbahaya dan sulit untuk bekerja di sana,” kata John. Ia menambahkan, saat ini ada 300 petugas tanggap darurat di sungai, yang bekerja dengan perahu dari seluruh wilayah, sementara kedinginan air sungai mencapai titik beku.
Salah seorang keluarga korban bernama Hamaad Raza mengatakan bahwa dirinya sedang menunggu kedatangan istrinya yang sedang menumpang di pesawat malang itu. ”Istri saya sempat mengirim pesan singkat kepada saya bahwa dia akan mendarat dalam 20 menit. Saat ini saya hanya berdoa agar seseorang menariknya keluar dari dasar sungai,” kata Raza.
Sedangkan salah seorang saksi mata bernama Ari Schulman menuturkan ia melihat semacam percikan yang menyerupai ”lilin raksasa” saat pesawat dan helikopter bertabrakan. ”Pesawat itu tampak miring ke kanan, mungkin 90 derajat. Saya bisa melihat bagian bawah pesawat, dan saat itu di luar sangat gelap. Jadi Anda seharusnya tidak dapat melihat bagian bawah pesawat. Namun benda itu menyala kuning terang dan ada aliran bunga api di bawahnya yang menjalar dari hidung pesawat hingga ekor,” tuturnya.
Sementara itu Presiden AS Donald Trump mengatakan kalau kecelakaan itu semestinya bisa dicegah. ”Pesawat tersebut berada di jalur yang tepat dan biasa dipakai untuk menuju bandara. Sedangkan helikopter itu melaju lurus ke arah pesawat dalam waktu yang lama,” tulis Trump di akun pribadinya di Truth Social, Kamis (30/1).
”Langit sedang cerah dan lampu pesawat berkedap-kedip, kenapa helikopter tersebut tidak terbang ke atas atau ke bawah atau putar balik. Dan kenapa menara pengawas tidak memberi tahu helikopter apa yang harus dilakukan alih-alih bertanya apakah mereka melihat pesawat,” lanjut Trump lagi.
Trump juga menyampaikan rasa belasungkawa dan prihatin kepada segenap korban. ”Semoga Tuhan memberkati jiwa mereka. Terima kasih atas kerja keras yang dilakukan oleh para penanggap pertama kami,” ujar Trump.
Indra Bonaparte
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain