Semarang, Aktual.co — Sebanyak 13 pemimpin jaringan Al-Nusra (Afiliasi Al Qaeda, red) termasuk komandan militer tempur dan dua lainnya tewas dalam serangan udara di Suriah, pada Kamis (5/3) lalu.
Menurut sumber pasukan keamanan Timur Tengah yang diungkap oleh Intelejen Suriah kepada CNN, menyebutkan bahwa Abu Hammam Al Shami, mereka diantara yang tewas dalam serangan terhadap Al-Nusra, afiliasi terbesar Al-Qaeda di Suriah.
Bersumber dari kantor berita Suriah SANA, melaporkan terhadap kematian Al Shami tersebut. Kemudian CNN juga melaporkan, bahwa operasi khusus berlangsung di Hobait, di Ibu Kota Idlib, dimana kota yang merupakan bagian dari upaya perluasan pasukan Suriah untuk menghancurkan daerah basis militan Al-Nusra di seluruh kota.
Menurut video Al Nusra pada 2014, Al Shami bergabung dengan grup Al Qaida setelah bertahun-tahun mengikuti pelatihan di Afghanistan dan Irak. Dia juga tewas pula bersama kelompok kota di barat laut Idlib oleh operasi Saudi.
Indikasi awal bahwa pemimpin Al-Nusra Abu Mohammed Al Jolani terluka di salah satu serangan, kata sumber itu, Kamis (7/3). Tapi pada Jumat (6/3), sumber menyebutkan ada versi terbaru dari intelijen Suriah bahwa Al Jolani tidak terluka.
Sementara itu, serangan itu terjadi di kota-kota Salqin dan Hobait, baik dekat kota Saraqeb di Idlib. Satu serangan yang menargetkan pemimpin senior Al-Nusra, sedangkan serangan yang lain di rumah.
Di kesempatan yang sama, seorang juru bicara koalisi pimpinan AS yang memukul mundur target ISIS dari Suriah mengatakan, pesawat tersebut tidak terlibat dalam serangan.
“Dalam 24 jam terakhir, kami belum melakukan serangan udara dengan jarak 200 mil dari provinsi Idlib,” kata juru bicara itu, pada Kamis waktu setempat.
Untuk diketahui, Al Shami merupakan figur penting dalam video yang dirilis pada Maret 2014 oleh Front Al-Nusra. Ia adalah penggagas yang menggagalkan upaya untuk menengahi antara militan dan ISIS, setelah meningkatnya ketegangan antara kelompok tersebut.
Video yang termasuk biografi oleh kelompok Al Shami itu diterjemahkan oleh Long War Journal. Disebutkan, bahwa pada akhir era 90-an, Al Shami melakukan perjalanan ke Afghanistan, di mana ia dilatih di sebuah kampung yang dijalankan oleh Abu Musab Al Suri, ahli senior strategi jihad Suriah.
Disamping itu, Al Shami kemudian dilatih di kamp-kamp Al Qaeda, di mana dirinya bertemu salah satu pembajak 9/11 dan bersumpah setia kepada pribadi Osama bin Laden.
Ketika serangan 9/11 terjadi, Al Shami mulai melatih anggota untuk Afghanistan yang diberi nama sebagai Kepala pasukan Jihad Suriah dalam Al Qaeda.
Artikel ini ditulis oleh: