Jakarta, Aktual.com — KBRI Oslo bersama dengan empat Kedubes negara anggota ASEAN di Oslo menyelenggarakan ASEAN Cultural Night (ACN) untuk ketiga kalinya di Concert Hall Gamle Logen, Oslo, Norwegia.
Acara malam budaya tersebut merupakan kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia, Myanmar, Filipina, Thailand dan VietNam guna memperingati HUT ASEAN ke-48 dan juga untuk menyambut terwujudnya Masyarakat ASEAN 2015 pada akhir tahun ini, demikian pernyataan Pensosbud KBRI Oslo Dilla Trianti, pada Kamis (8/10).
Sekitar 300 tamu undangan dari kalangan pemerintah, korps diplomatik, bisnis, akademisi, pemerhati budaya dan tokoh masyarakat hadir, begitu juga Wakil Menteri Luar Negeri Morten Hoglund dan Kepala Protokol Negara Merete Fjeld Brattested.
Acara Malam Budaya dibuka secara resmi Duta Besar Vietnam Le Thi Tuyet Mai sebagai Chair dari ASEAN Committee in Oslo (ACO) mewakili lima Kedutaan Besar negara-negara ASEAN yang berada di Oslo.
ACO terbentuk sejak akhir tahun 2014 dan secara aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan guna mempererat hubungan dan kerja sama antara ASEAN-Norwegia.
Duta Besar RI Oslo Yuwono A. Putranto menyampaikan bahwa Malam Budaya ASEAN tahun 2015 memiliki banyak makna dan lebih istimewa dibandingkan kegiatan serupa tahun sebelumnya.
Salah satunya yaitu, di tahun 2015, Kedutaan Besar Myanmar dibuka di Oslo yang menambah gaung ASEAN di Norwegia.
Selain itu, Malam Budaya tahun 2015 diselenggarakan setelah ASEAN Committee in Oslo secara resmi terbentuk pada November 2014 yang lalu.
Kemudian, pada Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN (AMM) bulan Agustus 2015, secara formal kemitraan ASEAN- Norwegia terbentuk dan Norwegia memperoleh status sebagai Mitra Wicara Sektoral ASEAN, demikian ujar Dubes Yuwono.
Pada Malam Budaya ASEAN 2015, Indonesia menghadirkan tari topeng tunggal Betawi dibawakan dengan lincah dan penuh dinamika oleh Safrini Malahayati, mahasiswi Indonesia yang sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Oslo.
Di samping itu, hadirin disuguhi tarian Thingyan dari Myanmar, pertunjukkan seni bela diri Eskrima dari Filipina, tari Ram Klong-Yao dari Thailand, dan tarian The Conical Hat dari Vietnam.
Pertunjukan budaya tersebut didahului dengan penayangan video promosi pariwisata dari setiap negara dimana KBRI Oslo menampilkan video Wonderful Indonesia: Nature and Ecotourism.
Untuk mendiseminasikan ASEAN dan Masyarakat ASEAN kepada para tamu undangan yang hadir, didirikan ASEAN Corner yang menyediakan berbagai macam informasi berupa “booklet”, “leaflet”, buku-buku, CD dan sebagainya, sebelum acara penampilan budaya dimulai.
Sebuah resepsi juga diadakan yang menyuguhkan berbagai makanan dan minuman khas kelima negara ASEAN.
Kuliner Indonesia berupa nasi goreng, martabak asin dan dadar gulung, menjadi salah satu favorit para tamu yang hadir.
Acara Malam Budaya ASEAN selain untuk memperkenalkan ASEAN sebagai satu kesatuan, juga digunakan sebagai ajang promosi budaya dan pariwisata Indonesia dan negara ASEAN lainnya.
Pagelaran bersama dipercaya lebih efektif dan mempunyai daya tarik serta berdampak positif dalam upaya peningkatan kehadiran ASEAN di Norwegia, demikian kata Dubes Yuwono A Putranto.
Artikel ini ditulis oleh: