Menurut Peneliti Balingtan, Sri Wahyuni, SP, M.Si, masyarakat sekarang sebenarnya mulai mengerti pentingnya penggunaan pestisida nabati seiring kesadaran pangan sehat. Hasil kajian di wilayah Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, padi varietas Ciherang dengan penyemprotan pestisida nabati 1 minggu sekali dapat meningkatkan produksi padi dari 6,76 ton/ha menjadi 10 ton/ha gabah kering panen (GKP).
“Hasilnya tak kalah dengan pestisida sintetis dalam membentengi hama,” kata Sri.
Pestisida nabati juga tidak beracun pada makhluk hidup non target sehingga aman untuk lingkungan. “Dengan pestisida nabati, pencemaran akibat pestisida sintetis dapat dihindari sehingga produk yang dihasilkan lebih sehat dan aman bagi kesehatan,” katanya.
Penggunaan pestisida nabati mempunyai keuntungan dan manfaat berupa menjaga daya tahan tanaman, aman bagi musuh alami dan organisme non target, murah dan mudah didapat.
Selain itu juga tidak menimbulkan residu pada tanaman, produk pertanian yang dihasilkan lebih sehat, tidak mudah menyebabkan resistensi hama, dan kesehatan tanah lebih terjaga bahkan dapat meningkatkan bahan organik tanah.
Badan Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) mengembangkan pestisida nabati yang diberi nama Segartan-PB (Sehat, Bugar Tanaman-Pesnab Balingtan).
“Pestisida nabati Balingtan dibuat dari bahan alami seperti daun mahoni, daun mimba, urine sapi, air, dan asap cair. Pendampingan pemakaian pestisida nabati yang di Kecamatan Batangan menghasilkan nasi yang lebih putih, lebih awet, dan aman untuk dikonsumsi. Dengan pestisida nabati, padi jadi lebih berisi dan produksinya lebih tinggi karena tidak terserang wereng cokelat,”kata Sadani, petani Kecamatan Batangan.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid