Jakarta, Aktual.com – Politikus Partai Gerindra, Sodik Mudjahid berpendapat bahwa tudingan PDIP mengenai adanya kecurangan dalam pemungutan suara, hanya sebagai kamuflase saja.
“Ya rakyat Indonesia semakin cerdas apalagi rakyat Jakarta sudah sangat cerdas, mereka tahu jika petahana bicara kecurangan hanya untuk menutupi aksi kecurangannya maka itu berarti menunjuk dirinya sendiri (kamuflase),” kata Sodik saat dihubungi, di Jakarta, Senin (20/2).
Menurut dia, kemenangan Anies- Sandi pada pemungutan suara ulang di tempat pemungutan suara (TPS) 001 Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2) kemarin bisa menjadi contoh kasus bagi publik, terutama warga DKI Jakarta.
Pasalnya, pada pemungutan suara 15 Februari di TPS yang sama di menangkan pasangan calon petahana Ahok-Djarot.
Seharusnya, sambung Sodik, Jakarta menjadi model sebuah Pilkada yang sengit dalam kontestasi harus tetap berjalan fair dan jujur.
Oleh karena itu, Sodik berharap semua pihak pada putaran kedua Pilkada DKI untuk bekerja secara profesional dengan adil dan jujur, termasuk penyelenggara maupun pasangan calon beserta jajarannya.
“Jangan sampai menghalalkan segala cara demi kemenangan karena berarti mewariskan kebobrokan moral dan kehancuran demokrasi bagi anak cucu nanti,” paparnya.
“Karena kalau Pilkada Jakarta tidak bisa jujur dan adil bisa kita bayangman Pilkada macam apa yang terjadi di daerah-daerah lantaran pelaksanaan dilakukan secara serentak,” ujar wakil ketua komisi VIII DPR RI itu.
Laporan: Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid