Akhirnya, kata dia, waktu panen molor menjadi tiga bulan dan masih ada ikan yang harus disortir karena ukurannya belum sesuai persyaratan untuk dijual ke pedagang.
Budi daya ikan lele yang digelutinya, kata dia, memang dilakukan secara mandiri tidak menjalin kerja sama dengan produsen pakan ikan. Karena biaya operasional mengalami kenaikan, kata dia, seharusnya harga jual ikan lele di pasaran ikut naik, namun pangsa pasar ikan lele higienis model bioflok masih kecil.
Akibatnya, lanjut dia, harga jualnya masih tetap sehingga tidak mendapatkan keuntungan yang lebih besar, bahkan ketika tidak bisa melakukan efisiensi bisa merugi.
Untuk menekan biaya operasional, khususnya pakan, dia mengaku, masih mencari jalan keluar, meskipun sudah diupayakan menggunakan tambahan pakan mandiri.
“Pakan mandiri yang bisa dijadikan substitusi pakan pabrikan memang belum menemukan yang kualitasnya terjaga,” ujarnya.
Berbeda dengan petambak ikan lele lainnya, Sunandar mengakui belum terpengaruh signifikan dengan harga pakan ikan. Untuk menekan biaya operasional untuk pakan, dia mengaku, tahapan pemberian pakan untuk awal langsung diberikan pakan untuk tahan lanjutan atau tahap kedua, sehingga bisa menekan biaya operasional dan hasilnya panennya juga cukup memuaskan.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid