Jakarta, Aktual.co —  Para petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Kuningan, Majalengka, Jawa Barat, mulai meminati tembakau hitam karena harga jualnya stabil dibandingkan tembakau lokal.
Suryana salah seorang petani di perbatasan Cirebon-Kuningan kepada wartawan, Sabtu (7/12), mengatakan, petani di Cirebon, Kuningan dan Majalengka mulai lirik tembakau hitam karena harga jualnya bertahan tinggi dibandingkan tembaku lain.
Tembakau hitam cocok dan tumbuh subur dikembangkan di daerah Pantura mulai Cirebon, lereng Gunung Ciremai Kuningan dan perbatasan Majalengka dengan Sumedang. Selain itu perawatannya cukup sederhana. Meski petani harus rajin memperhatikan tembakau.
Ia mengatakan, permintaan tembakau untuk kebutuhan perajin rokok lokal cukup menjanjikan sehingga minat tanam masih stabil dibandingkan tebu dan palawija. Hapannya pemerintah memberikan pengarahan kepada mereka.
Sementara itu, Tohidin, petani lain di Kuningan mengaku, budidaya tembakau masih tetap diminati para petani lereng gunung Ciremai, karena permintaan dari perajin rokok masih cukup tinggi sehingga hasil panen mereka mudah dipasarkan.
Kini, kata dia, petani di lereng Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan mengembangkan tembakau hitam karena cocok dikembangkan di daerah pegunungan, selain itu harga jual usai panen stabil dibandingkan jenis lain.
Dikatakanya, tembakau hitam diminati pasar ekspor sehingga harganya menguntungkan bagi petani di Kuningan, kini bisa tembus Rp 50 ribu per kilogram.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby