Jakarta, Aktual.com — Petani tanaman lada di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung mulai kesulitan sumber air akibat musim kemarau panjang yang sudah berlangsung dalam beberapa bulan ini.
Amir, seorang petani lada di Kecamatan Pangkalabaru, Sabtu, mengaku dirinya kesulitan mendapatkan air untuk menyiram kebun lada yang mulai kekeringan akibat musim kemarau.
“Kebun lada sangat tergantung dengan air dan merupakan tanaman tadah hujan yang hanya tergantung musim. Saya kesulitan mendapatkan air untuk menyiram kebun lada,” ujarnya.
Ia mengatakan, tanaman lada mulai tidak subur dengan daun sudah keriting dan menguning akibat dilanda kemarau.
“Jika kondisi kemarau masih tetap berlangsung, tentu bisa mengancam tanaman lada dan berpengaruh terhadap produksi,” ujarnya.
Hal yang sama juga dikeluhkan petani lada lainnya, Agus mengaku harus membeli air untuk menyiram kebun lada miliknya sebanyak 1.000 batang.
“Saya harus membayar tukang siram kebun untuk menyiram kebun lada, tentu kondisi ini menambah biaya perawatan,” ujarnya.
Menurut dia, sekarang ini musim kemarau cukup parah dibanding tahun sebelummya karena sumber air dari kolong bekas penambangan bijih timah juga mulai kering.
“Sumber air juga sudah kering, sehingga saya harus membeli air untuk menyiram kebun lada agar tetap bisa hidup dan tumbuh dengan subur,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh: