Petani memilah gabah hasil panen di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Selasa(14/11/2017). Sebagai upaya mengantisipasi paceklik, Kementerian Pertanian menargetkan panen padi pada musim ketiga yakni mulai Oktober hingga Desember 2017 mencapai 1 juta ha per bulan dengan beras yang dihasilkan mencapai 3 juta ton per bulan. AKTUAL/Munzir

Bantul, Aktual.com – Para penyuluh petani di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dikenalkan dan diajak memanfaatkan aplikasi digital ‘Petani Go Online’ oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memperluas akses pasar dan menaikkan pendapatan petani.

“Ini kegiatan kami bersama dengan Kepala Dinas Pertanian, ini program ekonomi kerakyatan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk menggerakkan Indonesia dari sektor pertanian,” kata Direktur Pemberdayaan Industri Informatika Kementerian Kominfo Septriana Tangkary di sela sosialisasi Petani Go Online dan Agromap di Bantul, Selasa (7/8).

Pelatihan pemanfaatan aplikasi Petani Go Online tersebut dihadiri para penyuluh pertanian se-Bantul yang tersebar di 17 kecamatan agar memberikan pemahaman dan pendampingan kepada petani di daerah masing-masing untuk menggunakan aplikasi digital itu.

“Harapannya dengan pelatihan Petani Go Online ini memutus mata rantai khususnya tengkulak dan memberikan aplikasi dan pendampingan kepada seluruh petani untuk menggunakan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) secara baik dan benar,” katanya.

Menurut dia, salah satu tujuan utama dari aplikasi ‘petani go online ini’ adalah untuk memotong mata rantai tengkulak, sebab aplikasi yang dapat diunduh secara gratis dan mendaftar dengan menyantumkan nomor kartu tani tersebut dapat menghubungkan langsung antara petani dengan pembeli.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid