Buruh mengangkut garam sisa produksi tahun 2015 di lahan garam desa Bunder, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Senin (14/3). Petani garam di Madura berharap Pemerintah menepati janjinya untuk meninjau ulang Permendag No. 125 Thn 2015 tentang ketentuan impor garam yang sempat dipersoalkan oleh petani garam di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/nz/15

Brebes, Aktual.com – Para petani Sawojajar Kabupaten Brebes, Jawa Tengah mengaku sangat menikmati terhadap penaikan harga garam yang mencapai Rp3.000 per kilogram.

Beberapa petani garam Desa Sawojajar di Brebes, Jumat (28/7) mengatakan bahwa selama ini petani belum pernah merasakan penaikan harga garam hingga mencapai Rp3.000/kg.

“Harga garam, semula hanya Rp500 per kilogram. Oleh karena, kami merasa senang dan menikmati penaikan harga garam yang mencapai Rp3 ribu perkilogram,” kata petani garam, Subekhan.

Desa Sawojajar, kata dia, berada di dekat pesisir pantai dan merupakan sentra produksi garam. “Kendati demikian, kondisi kehidupan petani garam setempat masih berada dalam taraf kemiskinan karena mereka hanya mengandalkan produksi garam yang hanya dijual Rp500 perkilogram. Akan tetapi, harga garam kini mampu mencapai Rp3 ribu perkilogram sehingga bisa membantu mencukupi kebutuhan petani garam.”

Menurut dia, penaikan harga garam yang mencapai Rp3 ribu per kilogram itu karena persediaan garam di sejumlah gudang sudah menipis, bahkan habis. “Di Brebes saja stoknya sudah habis. Kemungkinan di daerah lain pun sama sehingga bahan bumbu dapur itu menjadi langka di pasaran.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu