Petani garam, Dastan (52), mengatakan menipisnya stok garam tersebut karena disebabkan pada tahun sebelumnya hampir setiap hari hujan sehingga produksi bahan terasa asin itu tidak maksimal.
“Persediaan garam yang disimpan di gudang merupakan hasil panen pada tahun lalu. Stok sedikit karena tahun lalu hampir tidak ada musim ketiga (musim kemarau) tetapi justru sering turun hujan,” katanya.
Dia mengatakan di tingkat produsen, harga garam kini masih bisa dijual Rp3 ribu hingga Rp4 ribu per kilogram atau naik dibanding kondisi sebelumnya Rp500 perkilogram. “Oleh karena, saat ini kami cepat-cepat mengolah agar cepat panen. Jadi saat panen harga garam masih tinggi.”
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu