“Sebenarnya yang diusulkan itu varietas bibit BISI-18, meskipun sedikit tapi berkualitas,” ujarnya.

Meski bibit bantuan bukan varietas BISI-18, namun di tengah masyarakat tidak ada penolakan. Bibit bantuan pemerintah itu tetap diterima oleh masyarakat petani didesanya.

“Masyarakat bisa apa, dari pada tidak ada, iya harus terima,” katanya.

Jadi timbulnya rasa kecewa di kalangan petani jagung karena alasan bibit bantuan yang disalurkan pemerintah tidak cocok dengan kualitas lahan di Soromandi.

Pakan Ternak Sebelumnya, salah seorang petani jagung di Desa Punti, Kecamatan Soromandi, Syamsudin, menjadikan varietas bibit jagung bantuan pemerintah tahun 2018 jenis BISI-2 dan Premium-191 sebagai pakan ternak. Karena dari pada mubazir tidak cocok di tanam, Syamsudin memanfaatkan sebagai pakan ternak.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid